Achilles dipercaya banyak orang sebagai setengah dewa. Ini dikarenakan ibunya adalah Thetis salah satu dari 50 Nereid (Anak dari Nereus dan Doris). Saat Achilles lahir, Thetis berusaha untuk menghilangkan sifat ketidakabadian Achilles yang didapat dari ayahnya Peleus (manusia). Caranya dengan mencelupkan Achilles di sungai Styx, meletakan Achilles dalam api dimalam hari dan memberi makan makanan dewa pada siang hari. Tetapi ini dilakukannya tanpa sepengetahuan Peleus. Ketika Peleus mengetahuinya, ia menangis. Melihat itu Thetis akhirnya mengurungkan niatnya dan pergi kembali ke tempat Nereid meninggalkan suami dan anaknya. Tapi, ia tetap mengawasi anaknya yang dikasihinya itu.
Ketika Achilles berusia 9 tahun, Calchas (ahli peramal) mengatakan bahwa Troy tidak dapat direbut tanpa Achilles. Inilah alasan mengapa Achilles ingin pergi ke Troy. Ketika sang ibu mengetahui rencana Achilles yang ingin Troy, maka sangat khawatirlah ia. Ia mengetahui bahwa Paris putra dari raja Priam (raja Troy) akan menyebabkan perang Trojan yang akan berujung dengan kematian Achilles. Sejak saat itu ia mencari celah untuk menghindar dari takdir. Ia bahkan sempat meminta Poseidon untuk menenggelamkan kapal-kapal Trojan yang menuju ke Sparta. Namun, bahkan dewa sendiripun tidak sanggup mengubah takdir.
Adalah Chiron, Centaur yang lain dari centaur yang biasanya arogan dan kejam. Ia adalah Centaur yang bijak, mengutamakan perdamaian daripada peperangan dan menghabiskan masa-masanya dengan mengajar. Bahkna buat Chiron sendiri, mendidik Achilles merupakan tugas yang sulit. Achilles selalu berbuat ulah dengan melawan perintah gurunya, mencuri ternak dan sering menggangu Centaur yang lain serta menybabkan kekacauan di beberapa daerah. Inilah yang membuat Chiron meminta Thetis untuk mengambil kembali Achilles. Padahal Thetis seperti yang kita ketahui sudah sangat takut dengan takdir yang ditetapkan pada Achilles.
Tak hanya itu usaha sang ibu, Thetis, ia bahkan membuat Achilles berpenampilan seperti wanita untuk mengelabui takdir. Achilles (yang menyamar sebagai wanita) diperkenalkan kepada raja Lycomedes dari Scyros sebagai kakaknya Achellis. Pertama Achilles menolak, tapi karena inilah cara agar ia dapat lebih dekat dengan Deidamia, putri raja. Namun ada sumber yang mengatakan bahwa kedatangan Achilles di Scyros bukan untuk mengelabui kematiannya, akan tetapi karena ia memang ingin menaklukan kota ini. Akhirnya penyamaran Achilles ini terbongkar oleh Odysseus dengan terompet. Odysseus mengetahuinya karena menurutnya seorang wanita tidak seharusnya bereaksi terhadap suara terompet seperti reaksi lelaki.
Dari Scyros, Achellis berlayar ke Aulis yang terletak berlawanan dari pulau Euboea. Pulau Euboea sendiri merupakan tempat armada kuat Achaean berkumpul sebelum berlayar melawan Troy. Akan tetapi, dikeranakan cuaca yang buruk, armadanya tidak dapat keluar dari Aulis. Kemudian menurut peramal Calchas, hanya pengorbanan manusia yang dapat membuat cuaca berubah baik. Oleh karena itu Calchas mengusulkan pada raja Agamammon untuk mengorbankan anaknya, Iphigania untuk mati. Namun, sang raja kemudian menulis surat pada Iphigania agar meninggalkan Myrenae ke Aulis supaya ia dapat menikah dengan Achilles.
Setelah pengorbanan palsu dilakukan, armada kemudian berangkat menginggalkan Aulis ke Tenedos. Disinilah Achellis membunuh raja Tenes, walaupun ibunya, Thetis, sudah memperingatinya untuk jangan membunuh raja Tenes. Karena siapa yang membunuh raja Tenes akan mati oleh Apollo yang sangat mengasihi Tenes. Bahkan untuk memperingati Achilles, Thetis juga menyuruh seseorang yang selalu bertugas mengingatkan Achilles. Namun petugas ini juga mati di tangan Achilles yang marah karena merasa tidak diperingatkan. Thetis juga memperingati Achilles untuk tidak mendarat sebagai orang pertama di tanah Trojan, karena siapa yang mendarat pertama niscaya akan mati. Untuk yang ini Achilles berhasil menaatinya, dan yang tewas karena mendarat pertama kali adalah Protesilaus.
Ketika pasukan Trojan mulai mendekat, Achilles setuju untuk mengirim teman terdekatnya, Patroclus ke medan perang. Sayangnya, Patroclus harus mati ditangan Hector. Achilles sangat sedih dan kemudian kembali untuk membalas dendam sahabatnya itu. Ia meminta izin ibunya, Thetis untuk membunuh Hector. Dan oleh permohonan ini, Thetis memberinya baju baja baru dari Hephaestus. Ini karena baju bajanya yang lama telah dipakai Patroclus saat bertarung dengan Hector.
Ketika ia mendapat baju bajanya, tanpa membuang waktu Achilles langsung mencari Hector dan membunuhnya, serta melakukan penghinaan dengan ingin menjadikan mayat Hector sebagai makanan anjing. Namun, niatnya itu diurungkan karena raja Priam, raja dari Troy dengan rela merendahkan dirinya sendiri ke Achilles, orang yang membunuh anaknya. Dan seperti yang sudah diramalkan, setelah sesudah kematian Hector, Achillespun tewas. Tapi sebelum tewas, Achilles sempat membunuh beberapa orang lagi.
Kematian Achilles sendiri masih simpang siur. Ada yang mengatakan ia dibunuh oleh Paris dan Apollo di depan gerbang Troy. Ada juga yang percaya kalau Achilles dibunuh sendiri oleh Apollo. Tapi ada juga yang berpendapat kalau Achilles jatuh cinta pada Polyxena, adik putri dari raja Priam, dan ketika akan menikah, Achilles dibunuh secara licik oleh orang utusan Paris dan Deiphobus. Dan adapula yang percaya kalau Achilles dibunuh di kuil Apollo saat ingin bertemu dengan Polyxena.
No comments:
Post a Comment